Bobblehead Bunny NirmallaJow: Sejarah perkembangan Animasi di Dunia

Sabtu, 04 Januari 2014

Sejarah perkembangan Animasi di Dunia


Animasi sebenarnya tidak aan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip fundamental kerja mata manusia.

Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu Thaumatrope, Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas diantara kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya.
Ketika kepingan berputar maka seolaholah dua gambar tersebut jadi bergerak .
Proses ini ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar itu menjadi gerak .

Animasi akhirnya menjadi suatu hal yang lumrah walaupun masih menjadi “barang” mahal pada waktu itu. Bahkan Stuart Blackton, telah diberitakan membuat film Animasi pendek tahun 1906 dengan judul “Humourous Phases of Funny Faces” dimana prosesnya dilakukan dengan cara menggambar kartun diatas papan tulis , lalu di foto , dihapus untuk diganti modus geraknya dan di foto lagi secara berulang-ulang.
Inilah film  Animasi pertama yang menggunakan “stop-motion” yang dihadirkan di dunia .

Pada awal abad ke 20 , popularitas kartun Animasi mulai menurun sementara film layar lebar semakin merajai sebagai alternative media entertainment. Public mulai bosan dengan pola yang tak pernah berganti pada animasi tanpa didalamnya terdapat story line dan pengembangan karakter. Pada saat itu kondisi mulai terentang antara antara film layar lebar dan animasi , kecuali beberapa karya , misalnya Winsor McCay yang berjudul “Gertie the Dinosaur” tahun 1914, McCay tela memulai sebuah cerita yang mengalir dalam animasinya ditambah dengan beberapa effect yang mulai membuat daya Tarik tersendiri .

Cerita dab story line pun mulai beragam disesuaikan dengan demand public .
Industry-industri film raksasa mulai membuat standarisasi animasi yang laku dipasaran, biaya produksi pun dapat ditekan dan tidak semahal dulu, Akhirnya kartun mulai memasuki manufaktur dipertengahan abad ke 20 .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar