BISMILLAH kali ini kita akan membahas tentang sesuatu yang mungkin sudah tak asing lagi yaitu CINTA .
ini Deskripsi Cinta menurut :
Buku : Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin
yang berjudul :Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu
dan dikarang oleh: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
ini deskripsinya :
Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya, walaupun jalan yang akan
kalian lalui terjal berliku. Dan bila sayap-sayapnya datang merengkuhmu,
pasrah serta menyerahlah, meskipun pedang yang tersembunyi di balik
sayap itu akan melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah,
walau ucapannya akan membuyarkan mimpi-mimpimu, bagai angin utara yang
memporak-porandakan taman. Sebagaimana ia memahkotaimu, cinta juga akan
menyalibmu. Sebagaimana ia menumbuhkan kuncup dedaunmu, maka ia juga
akan memotong akar-akarmu.
Cinta.
Setiap kali kata ini disebut, jiwa manusia pun bergetar, terbuai oleh
perasaan indah nan mulia. Telah banyak para pujangga dan orang-orang
bijak berbicara tentang cinta, namun cinta bagaikan mata air yang tak
pernah kering walau terus-menerus diambil airnya. Tidak sedikit orang
yang berusaha memahami cinta, namun cinta bagaikan sebuah buku yang
tidak pernah lekang dimakan waktu, tidak akan bosan orang yang
membacanya, dan tidak akan selesai orang yang membicarakannya. Kalau
kita membaca buku atau bertanya kepada sebagian orang tentang definisi
cinta, maka kita akan mendapatkan jawaban yang berbeda. Tetapi, jika
diperhatikan lebih mendalam, kita bisa mengelompokkan definisi cinta,
secara umum dan khusus. Cinta dalam pengertian umum bisa didefinisikan
sebagai fitrah atau naluri dasar manusia yang tak dapat terpisahkan di
dalam kehidupan manusia itu sendiri . Contoh dari cinta ini adalah cinta terhadap keluarga, teman,
harta, dan sebagainya. Sedangkan cinta dalam pengertian khusus biasanya
berkisar tentang hubungan antara pria dan wanita. Cinta jenis inilah
yang mendapat porsi perhatian terbesar manusia, karena didalamnya
terdapat sebuah misteri yang menyebabkan manusia merasakan sejuta rasa
di dalam kehidupan ini.
Berdasarkan cinta dalam pengertian khusus
inilah, seorang ulama yang bernama Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah
(semoga Allah merahmatinya) yang hidup pada abad ke-800 H (sekitar
tahun 1400 M) menulis sebuah buku yang berjudul Raudhah al-Muhibbin wa
Nuzhah al-Musytaqin yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan judul Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu. Beliau
seorang ulama yang banyak meninggalkan tulisan-tulisannya yang berharga
dan kitab-kitabnya yang sampai sekarang menjadi rujukan bagi para
penuntut ilmu. Tulisan-tulisan beliau terkenal dengan keindahan gaya
bahasanya dan tutur katanya yang sangat bagus di dalam menerangkan suatu
masalah. Dan hal ini diakui oleh ulama-ulama yang datang sesudah beliau
dan orang-orang yang membaca karya-karyanya.
Di dalam buku ini
beliau mampu menampilkan hakikat fitrah cinta dua anak manusia yang
berlainan jenis dan keterangan beliau ditunjang oleh dalil-dalil dari
al-Quran dan Sunnah, masalah-masalah fiqih, kisah-kisah yang menarik dan
syair-syair yang indah.Buku yang terbagi atas 29 bab ini dimulai dengan
mengenalkan istilah-istilah cinta dalam bahasa Arab. Tidak seperti
bangsa Yunani yang hanya mengenal 3 istilah untuk cinta (philia, eros,
agape), bangsa Arab mempunyai 60 istilah cinta seperti mahabbah,
‘alaqah, hawa, dan sebagainya dimana 50 diantaranya dijelaskan didalam
buku ini, dimulai dari pengertiannya, penjelasannya, dan hubungan
diantara istilah-istilah tersebut. Selanjutnya, beliau menjelaskan ada 3
motif (sebab) yang menyebabkan seseorang jatuh cinta
1. Sifat orang yang dicintai dan pesona keindahannya
Jika
orang yang dicintai memiliki daya pesona keindahannya, pesona itu
benar-benar bisa ditangkap oleh orang yang mencintainya. Boleh jadi
pesona keindahan itu sendiri hanya biasa-biasa saja di mata orang lain,
tetapi di mata orang yang mencintai, pesonanya tampak sempurna sehingga
orang yang mencintai tidak melihat seorang pun yang lebih menawan dari
orang yang dicintai, sebagaimana perkataan seorang penyair :
Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat
Atau mungkin akalku yang tidak lagi ditempat
2. Perasaan terhadap orang yang mencintai terhadap orang yang dicintai
3. Keselarasan dan kesesuaian antara yang mencintai dan dicintai
Faktor
ketiga inilah yang mempertautkan jiwa diantara keduanya dan yang
merupakan pemicu timbulnya cinta yang paling kuat. Hal ini karena setiap
orang akan condong kepada siapa yang sesuai dengannya.
"Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula)".(An-Nuur : 26)
Sehingga,
seseorang pernah berkata, ”Cinta adalah cermin bagi seseorang yang
sedang jatuh cinta untuk mengetahui watak dan kelemahlembutan dirinya
dalam citra kekasihnya. Karena sebenarnya, ia tidak jatuh cinta kecuali
terhadap dirinya sendiri. Jika cinta tumbuh karena kesesuaian dan
kecocokan, maka cinta itu akan menjadi kokoh dan kuat, tidak akan sirna
kecuali oleh penghambat yang lebih kuat dari penyebab cinta itu sendiri.
Jika cinta dilatarbelakangi tujuan tertentu pada diri orang yang
dicintai, maka cinta itu akan cepat sirna jika tujuan dibalik cinta itu
sirna. Sebagian dokter berkata, ”Cinta adalah keterpaduan jiwa dan jiwa,
karena adanya kesesuaian dan kecocokan. Jika air bercampur dengan air,
maka keduanya sulit dipisahkan. Sehingga cinta antara 2 orang sudah
menyatu, yang satu akan menderita karena penderitaan yang lain, yang
satu ikut sakit karena yang lain sakit, tanpa disadarinya."
Yang pertama kali menyebabkan tumbuhnya cinta di dalam diri manusia adalah pandangan matanya. Hal ini seperti sebuah syair :
Permulaan cinta indah menawan di hati
Akhirnya kematian laksana permainan
Ia bermula dari pandangan dan canda
Menyala di hati laksana bara api
Seperti api yang bermula dari percikan
Jika membesar ia ‘kan membakar semua kayu
Mata
mempunyai pengaruh yang sangat besar di dalam tumbuhnya cinta yang
terkadang bisa membahayakan bagi pemiliknya apabila ia tidak menjaga
pandangan matanya. Karena mata itu berhubungan dengan hati, maka mata
merupakan cermin hati. Jika seseorang menahan pandangan matanya, berarti
dia menahan syahwat dan keinginan hatinya. Jika dia mengumbar pandangan
matanya, berarti dia mengumbar syahwat hatinya. Itulah mengapa
Allah menyuruh orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan untuk menahan
pandangannya (An-Nuur: 30-31). Di dalam buku ini dijelaskan 10 manfaat
menahan pandangan mata serta dialog antara mata dan hati dimana keduanya
saling menyalahkan.
Apabila cinta masuk ke dalam diri seorang
manusia, maka ia dapat mendorong seorang penakut jadi pemberani, orang
kikir menjadi dermawan, mencuci pikiran orang yang dungu, memfasihkan
lidah orang yang gagap, membangkitkan keinginan orang yang lemah,
merendahkan kehormatan para raja, menampakkan kehebatan para pemberani,
merupakan pintu pertama yang membelah pikiran dan kecerdikan, karenanya
ada tipu daya yang halus, gejolak menjadi tenang, akhlak dan kepribadian
menjadi tertata, ada kegembiraan yang menari-nari di dalam jiwa dan
kesenangan yang bersemayam di dalam hati. Seseorang tidak akan bisa
menghindar dari cinta kecuali orang yang hatinya keras dan bodoh, yang
tidak memiliki keutamaan dan pemahaman, serta orang yang kasar
perangainya, kurang waras atau tidak mempunyai gairah .
Apabila seorang pria atau wanita sedang jatuh cinta, maka dia mempunyai
tanda-tanda yang membuktikannya. Tapi, ada perbedaan diantara keduanya
diantaranya dikatakan bahwa cinta bagi seorang pria itu ibarat gunung.
Ia besar tapi konstan dan rentan. Sewaktu-waktu ia bisa saja meletus,
memuntahkan lahar, dan menghancurkan apa saja yang ditemuinya. Sedangkan
cinta bagi seorang wanita bagaikan kuku. Ia hanya seujung jari tapi ia
tumbuh perlahan-lahan, diam-diam dan terus-menerus bertambah. Jika ia
dipotong, ia tumbuh dan tumbuh lagi. Di dalam buku ini dijelaskan 20
tanda-tanda orang jatuh cinta baik itu pria atau wanita yang sebagiannya
dapat terangkum dalam ungkapan yang indah bahwa “Cinta itu ibarat pohon
di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai,
dahannya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah ketakutan kepadanya,
daun-daunnya adalah malu kepadanya, buahnya adalah ketaatan kepadanya
dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta
ada satu bagian yang lowong, berarti cinta itu berkurang.
Cinta
takkan memberikan apa-apa pada kalian, kecuali keseluruhan dirinya, dan
ia pun tidak akan mengambil apa-apa dari kalian, kecuali dari dirinya
sendiri. Cinta tidak memiliki atau dimiliki, karena cinta telah cukup
untuk cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar