Bobblehead Bunny NirmallaJow: BENCANA ALAM (banjir)

Sabtu, 18 Januari 2014

BENCANA ALAM (banjir)


Hujan Deras, Tanjung Lengkong Kembali Banjir



Jakarta-Hujan deras yang mengguyur Jakarta, mengakibatkan kampung Tanjung Lengkong, kelurahan Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur yang berada di bantaran sungai Ciliwung kembali di landa banjir, Senin(13/1/2014). Ketinggian air diwilayah ini mencapai 2 meter lebih.
Luas wilayah banjir di Tanjung Lengkong seperti tahun lalu yaitu di RW 07 yang meliputi RT 12, 13,14,15,16,17 dan 02. Air memasuki kampung ini sejak jumat (17/1/2014) pukul 20.00 dan menggenangi RT 15 sehingga sebagian warga sudah mengamankan perabot, sebagian lagi mengungsi. Setidaknya 500 rumah terendam
Sementara itu, di luapan sungan Ciliwung juga sudah menggenangi jalan Jatinegara Barat.


TENTANG BANJIR

Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.

Jenis dan penyebab utama

Sungai

  • Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
  • Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

Muara

Pantai

Malapetaka

  • Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).

Manusia

  • Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.

Lumpur

  • Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.

Lainnya

  • Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
  • Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
  • Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
  •  

Dampak

Dampak primer

Dampak sekunder

  • Persediaan airKontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
  • Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
  • Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen.[4] Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
  • Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.[5]
  • Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

Dampak tersier/jangka panjang

  • Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.


Banjir paling mematikan

Berikut adalah daftar banjir paling mematikan di seluruh dunia dengan kematian 100.000 jiwa atau lebih.
Kematian Peristiwa Letak Tanggal
2.500.000–3.700.000[21] Banjir Cina 1931 Cina 1931
900.000–2.000.000 Banjir Sungai Kuning (Huang He) 1887 China 1887
500.000–700.000 Banjir Sungai Kuning (Huang He) 1938 China 1938
231.000 Kegagalan Bendungan Banqiao akibat Taifun Nina. Sekitar 86.000 tewas karena banjir dan 145.000 lainnya karena penyakit akibat banjir. Cina 1975
230.000 Tsunami Samudra Hindia Indonesia 2004
145.000 Banjir Sungai Yangtze 1935 Cina 1935
100.000+ Banjir St. Felix, banjir badai Belanda 1530
100.000 Banjir Hanoi dan Delta Sungai Merah Vietnam Utara 1971
100.000 Banjir Sungai Yangtze 1911 Cina 1911

Tidak ada komentar:

Posting Komentar